 |
| RADJA saat mendaftar di KPU Morotai lalu |
MOROTAI-Ketidakhadiran bakal Calon Bupati Morotai M Ali Sangaji dan Beny Laos dalam acara diskusi Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morotai (Hippmamoro) Yogyakarta pada Kamis (13/10) mendapat kecaman dari direktur Lingkar Studi Pascasarjana (LSPs) Kabupaten Pulau Morotai Amrin Sibua.
Amrin melalui handphone kepada koran ini, Jumat (14/10), mengatakan, tindakan Ali Sangaji bersama tim suksesnya yang mencoba menipu dan membodohi masyarakat Morotai yang ada di Yogjakarta." Ali Sangaji berjanji sebelum acara diskusi dimulai, Ali sudah ada di Yogyakarta dan akan memberikan penjelasan terkait visi misi dalam mendorong KEK di Morotai, tapi ternyata janji itu hanyalah bagian dari penipuan serta pembodohan terhadap masyarakat Morotai yang tinggal di Yogyakarta." Katanya.
Konsistensi Ali yang dianggap menjadi salah satu tokoh Morotai itu ternyata diragukan. Sebab, tidak sesuai dengan sikap dan perbuatannya." Patut dikecam tindakan Ali yang coba menipu masyarakat, kalau memang tidak jadi ya bilang tidak jadi, jangan mengumbar janji, orang seperti ini tidak pantas jadi pemimpin di Morotai." Kesalnya.
Sementara untuk kegiatan diskusi publik yang digelar di Jogyakarta pada Jumat (14/10) malam kemarin, hanya dihadiri pasangan Ramli Yaman dan Adjan Djaguna (Radja), sedangkan untuk pasangan Beny Laos dan Asrun Padoma juga tidak hadir dengan alasan yang tidak jelas." Hanya pasangan Radja saja yang hadir, sedangkan 2 kandidat hanya cuma mengumbar janji, tapi ternyata tidak datang,"Bebernya.(wis)
Amrin melalui handphone kepada koran ini, Jumat (14/10), mengatakan, tindakan Ali Sangaji bersama tim suksesnya yang mencoba menipu dan membodohi masyarakat Morotai yang ada di Yogjakarta." Ali Sangaji berjanji sebelum acara diskusi dimulai, Ali sudah ada di Yogyakarta dan akan memberikan penjelasan terkait visi misi dalam mendorong KEK di Morotai, tapi ternyata janji itu hanyalah bagian dari penipuan serta pembodohan terhadap masyarakat Morotai yang tinggal di Yogyakarta." Katanya.
Konsistensi Ali yang dianggap menjadi salah satu tokoh Morotai itu ternyata diragukan. Sebab, tidak sesuai dengan sikap dan perbuatannya." Patut dikecam tindakan Ali yang coba menipu masyarakat, kalau memang tidak jadi ya bilang tidak jadi, jangan mengumbar janji, orang seperti ini tidak pantas jadi pemimpin di Morotai." Kesalnya.
Sementara untuk kegiatan diskusi publik yang digelar di Jogyakarta pada Jumat (14/10) malam kemarin, hanya dihadiri pasangan Ramli Yaman dan Adjan Djaguna (Radja), sedangkan untuk pasangan Beny Laos dan Asrun Padoma juga tidak hadir dengan alasan yang tidak jelas." Hanya pasangan Radja saja yang hadir, sedangkan 2 kandidat hanya cuma mengumbar janji, tapi ternyata tidak datang,"Bebernya.(wis)