 |
| ilustrasi |
LABUHA-Sikap sejumlah anggota DPRD Halsel yang mempersoalkan dan menyoroti pernyataan salah satu mantan tim sukses bupati Bahrain Kasuba, Ikram M Nur yang mengatasnamakan juru bicara bupati saat menyoroti masalah pilkades, dinilai berlebihan dan hanya mencari sensasi belaka.
Politisi PAN Provinsi Maluku Utara Muhammad Darus mengatakan, masih banyak persoalan daerah yang harus disikapi wakil rakyat ketimbang mengurusi masalah yang tidak terlalu penting seperti mempersoalkan status Ikram M. Nur yang mengaku dan mengatasnamakan juru bicara bupati.
“Saya kira DPRD tak perlu berlebihan menangapi masalah ini, apalagi sampai memanggil bupati terkait status Ikram yang mengaku juru bicara bupati. Masih banyak persoalan daerah krusial yang harus di selesaikan tapi diabaikan DPRD, masalah dana hibah ke kampus STP, pengunaan dana beasiswa pendidikan ke perguruan tinggi, anggaran perbaikan kapal Halsel Expres maupun soal aset lahan pasar Ruko Buana Seki yang dibongkar dan lainnya. Ini yang harus disikapi para wakil rakyat selaku lembaga pengawas yang di berikan kewenagan mengawasi jalannya roda pemerintahan di daerah ini, bukan malah menyoroti seorang tim sukses, siapa sih Ikram,” ujarnya.
Selaku putra daerah dirinya merasa sedih dengan kinerja anggota DPRD belakangan ini yang hanya mengurusi persoalan sepele sementara banyak persoalan daerah yang justru didiamkan padahal itu menjadi tugas dan tanggungjawab wakil rakyat. Contoh lain seperti kasus mutasi PNS yang semakin menggila, hanya dibiarkan begitu saja padahal kebijakan tersebut tidak hanya merugikan masyarakat tapi juga daerah.
“Kita mengakui itu bahwa pengangkatan juru bicara bupati dari yang bukan berlatar belakangan PNS, tapi alangkah baiknya DPRD fokus masalah krusial seperti kasus korupsi, mutasi pegawai dan lainya yang semakin tak jelas yang mestinya dipikirkan,” kata Dede biasa disapa. Ia meminta DPRD supaya jangan mempersoalkan masalah kecil yang belum tentu jelas kebenarannya. “Siapa sih Ikram M. Nur itu, dia hanya seorang tim sukses yang mengaku-ngaku juru bicara bupati, kok DPRD resah. Ini ada apa,” tandasnya. (one)