Kursi Kadinkes Sula Jadi Rebutan

Diposting oleh On Tuesday, December 29, 2015

TERNATE-Kursi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepualaun Sula (Kepsul) kini menjadi rebutan antara mantan Kadis Hindun Puawah dengan Bahrudin Sibela. Menyebab Bahrudin kini tak nyaman memimpin SKPD tersebut. Kadinkes Kepsul baru Bahrudin Sibela Selasa (29/12) menuturkan, sejak dilantik tanggal  18 November 2015, dan mulai menjalankan tugas 19 November 2015 sesuai surat perintah pelaksanaan tugas hingga saat ini belum dapat dijalani sesuai tupoksi.
Persoalannya, Hindun yang sudah diganti masih mengincar kembali kursinya. Menurut penuturan Bahrudin, sebelum serahterima, ia beberapa kali menghubungi Hindun membicarakan serahterima. Saat dihubungi 19 November 2015, Hindun ikut kampanye salah satu paslon bupati. Bahrudin membuat janji bertemu hari Jumat, Hindun tak hadir, sehingga serahterima dilaksanakan tanpa kehadiran Hindun.
Sejak dilantik, Bahruddin menjalan tugas dan fungsi kepala dinas sesuai Surat Keputusan (SK) penjabat Bupati Sula, Mohtar Umamit. Sialnya, seluruh barang di ruang Kadis lenyap saat Bahruddin masuk kantor. "Setelah saya mengecek di bendahara barang ternyata Kadis lama memberikan barang-barang inventaris kantor  kepada sekretaris lama. Ini sebenarnya barang itu belum dilakukan pemutihan, jadi masih inventaris," ujar Bahrudin.

Anehnya lanjut dia, Hindun Pawa datang menjalankan tugasnya sebagai Kadis Kesehatan dan mengaku atas perintah atasan. "Ketika saya tanyakan perintah dari siapa, Hindun mengatakan perintah orang diatas. Saya juga tidak tahu orang diatas itu siapa," ungkapnya. Lantaran tidak menginginkan terjadinya salah paham, Bahrudin membiarkan Hindun menjalankan tugasnya sebagaimaana yang diasumsinya sendiri.
"Ini setidaknya pengantian itu harus sesuai dengan mekanisme. Ini tidak ada dasar hukum, karena kita adalah pejabat. Masyaa seorang pejabat tidak memiliki landasan hukum sama sekali. Harannya hal kaya gini seharusanya tidak terjadi karena yang dihawatirkan staf bingung. Sebenarnya kepala dinasnya yang mana, apakah ibu Haji Hindun atau saya," cetus Bahrudin.
Secara terpisah, seorang staf Dinkes, Saiful Makasar mengaku bingung dengan status pimpinannya yang sah. Sebab, saat ada dua kepala dinas. "Pergantian kepala dinas ya kita dari staf saja tidak mengtahui pimpinan yang mana sehingga berdampak bagi seluruh staf. Artinya, kita staf ini bekerja sesuai perintah pimpinan, namun jika terjadi dua pimpinan, staf bingung karena disaat butuh tanda tangan kita ini mau pakai kadis lama atau yang baru," paparnya.
Mewakili staf lainnya, Saiful berharap, pergantian harus didahului dengan pembertahuan sehingga tidak menggagu kerja staf. "Saat ini staf masih berpatokan SK yang ada dan kepala dinas yang sah adalah Bahrudin Sibela. Seluruh staf menolak dan tetap berpatokan aturan, Hindun Pawa adalah mantan Kepala Dinas kesehatan. Pernyataan ini akan dilakukan jika Hindun Pawa ngotot menduduku kursi kadis kesehatan, mana dasar hukumnya," tegasnya. (zs)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »