TERNATE – Lahan parkir ilegal di Kota Baru depan Pelabuhan Speead Boad dan kawasan pantai reklamasi Bastiong Karance, hingga saat ini masih tetap beraktifitas, masyarakat menilai pemerintah Kota (Pemkot) Ternate tak bertaring menertibkan lahan parkiran tersebut.
“Pemkot seakan tak bertaring untuk menertibkan dua kawasan parkir ilegal yang saat ini masih beraktifitas layaknya lahan parkir legal, bukankah pemkot berupaya untuk mengenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) kawasan yang dibangun untuk parkiran oleh penyedia jasa yang dilakukan masayarakat tertentu itu merupakan lahan pemerintah, serta kawasan reklamasi pantai, yang seharusnya ada pajak Daerah sebesar 20 persen disetor ke Dispenda Kota Ternate tapi nyatanya Pemkot tutup mata melihat ini.” ujar Aslan Umar mahasiswa Muhammadiyah saat bebincang-bincang dengan Seputar Malut, Minggu (9/10) kemarin di kawasan reklamasi Pantai Kota Baru Bastiong (Kobar)
Kepala Dispenda Kota Ternate H. Ahmad Yani saat dihubungi namun Handpohenenya tidak aktif. Pada hal sebelumnya, Ahmad Yani berjanji untuk menertibkan pada bulan september 2016 kemarin, karena dinilai melanggar aturan namn sayangnya hingga saat ini tak ada satupun lahan parkiran ilegal ini dilakukan penertiban sehingga para penyedia jasa ilegal itu tetap beroperasi. (mtg)
“Pemkot seakan tak bertaring untuk menertibkan dua kawasan parkir ilegal yang saat ini masih beraktifitas layaknya lahan parkir legal, bukankah pemkot berupaya untuk mengenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) kawasan yang dibangun untuk parkiran oleh penyedia jasa yang dilakukan masayarakat tertentu itu merupakan lahan pemerintah, serta kawasan reklamasi pantai, yang seharusnya ada pajak Daerah sebesar 20 persen disetor ke Dispenda Kota Ternate tapi nyatanya Pemkot tutup mata melihat ini.” ujar Aslan Umar mahasiswa Muhammadiyah saat bebincang-bincang dengan Seputar Malut, Minggu (9/10) kemarin di kawasan reklamasi Pantai Kota Baru Bastiong (Kobar)
Kepala Dispenda Kota Ternate H. Ahmad Yani saat dihubungi namun Handpohenenya tidak aktif. Pada hal sebelumnya, Ahmad Yani berjanji untuk menertibkan pada bulan september 2016 kemarin, karena dinilai melanggar aturan namn sayangnya hingga saat ini tak ada satupun lahan parkiran ilegal ini dilakukan penertiban sehingga para penyedia jasa ilegal itu tetap beroperasi. (mtg)