LABUHA-Sekolah Menengah Atas
(SMA) Bina Karya kabupaten Halmahera Selatan di desa Suma Pulau Makian, pada
tahun 2016 ini mendapat bantuan ruang kelas baru (RKB) dari Pemerintah Provinsi
Maluku Utara. Sebab sekolah yang berdiri sejak 2012 dibawah yayasan Cipta Karya
Media itu, hingga kini belum memiliki gedung.
Untuk
memastikan lokasi pembangunan gedung SMA Bina Karya, Sabtu (2/1) anggota DPRD
provinsi Maluku Utara, Djafar Umar meninjau langsung lokasi yang terletak di
RT. 01 desa Suma kecamatan Pulau Makian. Menurut anggota DPRD dari Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) itu memastikan, pada 2016 ini pemerintah provinsi akan
membangun dua RKB.
Diakuinya,
yang diusulkan adalah tiga ruang namun hanya diakomodir dua RKB mengingat
banyak sekolah yang membutuhkan RKB. Dalam pertemuan dengan masyarakat yang
dihadiri pula ketua Yayasan Cipta Karya Media, Abdurachman Samiun, kepala desa
Ahmad Hi. Agil, imam desa Suma, Noh Ibrahim dan serta pemuda dan masyarakat,
Djafar mengatakan, ke depan akan diperjuangkan untuk penambahan RKB baru sesuai
kebutuhan.
Djafar
meminta agar pihak yayasan membuat master plan sehingga pembangunan ke depan dilaksanakan
secara terencana. “Dibuat gambar kedudukan kantor, perpustakaan, laboratorium
sehingga pembangunan ke depan sesuai dengan master plan,” pintanya. Menurut
Kepala SMA Bina Karya, Efendi Robo, idealnya sekolah yang dipimpin minimal lima
ruang kelas.
Efendi
merinci, siswa SMA Bina Karya saat ini berjumlah 135 orang membutuhkan lima
kelas. Dua untuk kelas 1, dua untuk kelas 2 dan satu ruang untuk kelas III. Dikatakan,
saat ini SMA Bina Karya masih menggunakan gedung SMP Negeri 4 Pulau Makian
dengan status pinjam pakai.
Selain
meninjau lokasi SMA Bina Karya, Djafar sempat membuat pertemuan dengan dengan
masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, masyarakat menyampaikan sejumlah
aspirasi. Salah satunya, listrik tenaga surya untuk jalan dan pelabuhan.
Menurut Usman Hamadi, tokoh masyarakat setempat, pihaknya telah mengusulkan
listrik tenaga surya ke Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral provinsi Maluku
Utara, namun hingga kini belum teralisasi. Ia meminta agar anggota DPRD dari
PKB membantu mendorong sehingga usulan segera terealisasi.
Ke desa Suma Pulau
Makian, Djafar sempat mengunjungi pembangunan gedung pesantren wisata religi di
RT. 07 desa tersebut. Gedung dibangun menggunakan APBD 2015 dan peletakan batu
pertama dilakukan gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba, saat ini belum rampung dan
masih dalam proses pengerjaan. Pembanguna dengan ruang itu, kini diperkiran
baru mencapai 75 persen. (rdx)