Diduga Miliki Paket Narkoba, Kadispenda Usir Wartawan

Diposting oleh On Tuesday, November 22, 2016 with No comments

TERNATE-Kadispenda Kota Ternate, Ahmad Yani Abdurrahman saat didatangi wartawan di kantornya menolak diwawancarai bahkan mengusir wartawan. Awalnya upaya wawancara terhadap adik Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman itu, namun ia tidak berada di ruang kerja. "Pak Kadis baru saja keluar dari kantor, nanti jam 3 sore datang lagi kesini," tutur salah satu staf Dispenda
Berselang beberapa jam kemudian, sejumlah wartawan mendatangi Kadispenda untuk dikonfirmasi, namun ia memerintahkan stafnya menyampaikan, dirinya menolak diwawancarai dengan alasan masih ada pertemuan dengan stafnya. "Saya sudah sampaikan ke pak Kadis kalian (wartawan) mau wawancara, tapi pak Kadis sampaikan  masih rapat, jadi belum bisa diwawancarai," ungkapnya.
Tidak sampai disitu, Kedispenda yang mengetahui wartawan masih berada di lingkungan kantor, memerintahkan stafnya mengusir wartawan. "Pak Kadis bilang ngoni kaluar dulu, karena tong mo apel. Jadi kaluar dari sini dulu," cetusnya.
Sekretaris Daerah Kota Ternate M Tauhid Soleman tidak meyakini jika paket kiriman narkoba dialamatkan kepada Kepala Dinas Pendapapatan Daerah (Dispenda) Kota Ternate Ahmad Yani Abdurrahman, yang ditemukan Direktorat Narkoba Polda Maluku Utara dalam kamar pelaku berinisial MP, milik Kedispenda. "Itu sangat tidak  mungkin kalau paket kiriman itu milik kadispenda, bukan milik dia," kata M Tauhid Soleman kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (21/11).
Menurutnya, paket kiriman yang ditulis beralamat ditujukan kepada Kadispenda hanya merupakan jebakan yang dilakukan pelaku narkoba  untuk memuluskan pengiriman paket. "Itu bisa saja hanya ditulis, sehingga tidak ada kecurigaan. Karena sangat tidak mungkin kiriman itu milik dia (Kadispenda)," ujarnya.
Dikatakan sesuai informasi   beberapa Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup pemerintah Kota Ternate sudah menjadi target pihak kepolisian, karena dicurigai menggunakan narkoba. Sehingga, paket tersebut hanya jebakan pelaku nerkoba. "Ada beberapa PNS yang menjadi target, karena suka konsumsi narkoba. Pasti banyak yang pake narkoba, tapi bukan pak Kadis," katanya.
Ia menjelaskan, Kadispinda tidak bersedia diwawancarai wartawan lantaran Kadispenda merasa kiriman paket yang dialamatkan kepadanya bukan miliknya. "Dia tidak mau berkomentar karena bagi dia kiriman itu bukan milik dia, jadi wajar kalau dia tidak mau berikan komentar," imbuhnya. (aky)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »