LABUHA-Meksi pleno
rekapitulasi tingkat KPU Halmahera Selatan belum dilaksanakan, namun tim
Bahrain-Iswan menuding KPU melakukan kecurangan. Tudingan itu disampaikan dalam
aksi demo sekelompok massa yang mengatasnamakan Serikat Kerakyataan Indonesia
Kabupaten Halsel di kantor KPU Halsel, Senin (14/12) karena merasa suara pasangan
Bahrain-Iswan yang diapload dalam website KPU pusat keok.
Massa aksi menuding, KPU melakukan kecurangan
untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 1 Amin-Jaya dengan merubah angka
perolehan suara yang tidak sesuai fakta lapangan atau pilihan rakyat pada 9
Desember lalu. Adi Hi Adam, salah satu orator dalam orasinya mengatakan,
berdasarkan form C1 yang dimiliki, pasangan Bahrain-Iswan pemenang Pilkada
Halsel. Belakangan, KPU melakukan manipulasi dengan merubah angka-angka
perolehan suara untuk menenangkan pasangan Amin-Jaya. Buktinya kata dia, upload
data form C1 ke KPU Pusat melalui online itu tidak sesuai form C1 asli tapi
sudah dirubah.
Selain itu, Said Alkatiri dalam orasinya
menuding KPU tidak professional dan berpihak kepada pasangan tertentu.
Dikatakan, KPU Halsel tidak mampu melaksanakan pesta demokrasi yang aman dan
damai. “Kita masih ingat pernyataan ketua KPU Halsel Syukur M Saleh beberapa
waktu lalu bahwa akan mempertaruhkan integritasnya untuk menjadikan Pilkada
Halsel sebagai pilkada yang berintegritas sesuai dengan pilihan rakyat. Tapi
apa yang terjadi justru saat ini mereka melakukan kecurangan dengan merubah
angka-angka perolehan yang tidak sesuai dengan pilihan rakyat 9 Desember lalu,”
koarnya.
Masa aksi mendesak KPU menerima hearing
dengan untuk mempertanyakan berbagai persoalan dan dugaan tersebut. Namun
hingga aksi usai, KPU tidak menemuai mereka. “Ada apa KPU tidak mau bertemu
dengan kita. Ini patut dipertanyakan. Sikap mereka ini membuktikan bahwa benar
mereka melakukan kecurangan dengan merubah perolehan suara untuk memenangkan
pasangan calon lain,” koar Salmin Gafar, salah satu orator.
Menurutnya, kehadiran
mereka di kantor KPU untuk memastikan dan mengawal suara rakyat yang telah
memenangkan pasangan Bahrain-Iswan. “Rakyat berkeinginan apa yang menjadi
pilihan mereka tidak dirubah,” koar orator lainnya. Tidak berhasil bertemu
dengan komisioner KPU, peserta aksi melanjutkan aksinya ke Panwaslu setelah
beberapa jam berorasi di KPU. (wan)