Istri Bupati Kasuba Ngamuk di TPS PSU

Diposting oleh On Monday, December 14, 2015


Bupati Muhammad Kasuba dan Istri

LABUHA-Pemungutan Suara Ulang (PSU) di desa Liaro Kecamatan Bacan Timur Selatan pada Sabtu (12/12) diwarnai aksi protes Istri Bupati Halsel, Nurdiana Joisangaji. Ia memprotes belasan pemilih dibawah umur yang masuk DPT. Nurdiana yang datang di TPS, memarahi petugas KPPS dan aparat kepolisian.
Istri Bupati ini mengamuk setelah mengetahui beberapa pemilih dibawah umur tidak dibolehkan mencoblosan. Ia mempertanyakan, kenapa tidak dibolehkan belasan warga itu mecoblos padahal nama mereka masuk dalam DPT. “Ada yang kelahiran 1998 dibolehkan mencoblos tapi ada yang tidak dibolehkan,” katanya dengan nada tinggi.
Nurdiana mendesak nama-nama anak dibawah umur yang masuk DPT diberikan hak moncoblos. “Ini kan hak mereka kenapa tidak diperbolehkan. Kalian penyelenggara yang buat kan, kalian yang memasukkan nama mereka dalam DPT kenapa tidak membolehkan,” semprotnya.
Nurdiana dengan suara lantang menuding aparat kepolisian tidak netral. Menurutnya, polisi sebagai pengayom masyarakat mestinya melindungi masyarakat bukan menghalangi dan membatasi masyarakat yang akan menyalurkan haknya. “Saya PNS digaji dengan uang rakyat begitu juga kalian harus melindungi masyarakat,” ujarnya menggurui.

Tak hanya marah, Nurdiana yang ngotot mempertahankan anak dibawah umur masuk dalam DPT harus diberikan hak untuk mencoblos. Dengan nekad, Nurdina mengaku siap ditembak mati tak akan keluar dari lokasi TPS tempat mencoblos. “Saya tidak akan keluar dari lokasi TPS, dan saya siap ditembak mati,” ujar di depan aparat kepolisian.
Tak hanya kepada polisi yang berjaga di TPS, isteri bupati Muhammad Kasuba ini sempat beradu mulut dengan Wakapolres dan Kasatlantar Polres Halsel. Padahal niat wakapolres dan Kasatlantas menjelaskan baik-baik, bahwa tugas polisi hanya keamanan. Beruntung adu mulut dengan sang perwita tak berlangsung lama, setelah Bahrain Kasuba menenangkan Nurdiana.
Nurdiana akhirnya dihalau keluar dari TPS karena dianggap memancing dan memanas-manasi suasana. Meski begitu, ia tetap berada dalam TPS hingga pencoblosan selesai. Usai insiden, pemilih dibawah umur yang tidak diberikan hak memilih dikumpulkan untuk foto bersama. Entah mau dibawa kemana. Meski situasi sempat memanas, PSU berjalan aman dan lancar hingga selesai.
Sesuai hasil perhitungan PSU, pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 4 Bahrain Kasuba-Iswan Hasjim (Bahrain-Iswan) meraih suara terbanyak sebanyak 385 suara. Sementara pasangan nomor urut 1, Amin Hi Achmad-Jaya Lamusu (Amin-Jaya) meraih 73 suara, pasangan nomor urut 2, Posen Hi Sarfa-Sagaf Hi Taha (Ponsen-Sagaf) hanya meraih 2 suara, sementara pasangan nomor urut 3 Rusihan Jafar-Beny Parengkuan tidak memperoleh suara.
PSU yang berlangsung di basis pasangan calon Bahrain-Iswan ini mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Puluhan anggota Polres Halsel dan Brimob Kelapa Dua Jakarta dikerahkan mengawal pelaksanaan PSU. Kehadiran aparat kepolisian dipimpinan langsung Wakapolres Halsel, Kompol Setyo Agus Hermawan bersama beberapa perwira lain. Meski sempat tegang akibat adanya protes yang dilakukan istri bupati Kasuba, namun PSU berlangsung lancar dan tertib hingga perhitungan suara. Ketua KPU Halsel Syukur M Saleh dan Ketua Panwaslu Halsel Ikbal kadoya juga ikut memantau langsung pelaksanaan PSU
Amatan koran ini, pelaksanaan PSU, warga yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) ternyata ada yang dibawah umur. Hal itu diketahui saat KPPS membacakan nama-nama mereka untuk mencoblos.  Data yang dihimpun menyebutkan, anak dibawah umur yang masuk DPT sekitar 13 orang. Mereka terpaksa digugurkan dan tidak dibolehkan mencoblos. “Iya mereka tidak boleh mencoblos karena masih dibawah umur,” tutur ketua Panwaslu Halsel Ikbal Kadoya saat nama-nama mereka dibacakan.
Akhirnya belasan anak dibawah yang masuk DPT tidak diperbolehkan melakukan pencoblosan. Pada pelaksanaan PSU itu, hanya sampai pada perhitungan suara, tidak dilakukan rekapitulasi. “Kita cuma sampai perhitungan, rekapnya atau pengisian formnya nanti di Labuha. Selesai perhitungan kita langsung bawah kotak dan plano, saksi dan KPPS juga kita ikut bawah ke Labuha untuk melakukan tahapan selanjutnya. Ini kita lakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti sebelumnya,” tandasnya.
Dalam PSU ini, semua kekuatan Bahrain-Iswan dkerahkan. Sejumlah pejabat Pemda berada di lokasi PSU. Beberapa diantaranya yakni Kadis Pendidikan Saban Ali, Kadis PU dan Kimpraswil Samsi Subur, Kepala BKD Jusmin Dahlan dan beberapa PNS lain. Kehadiran mereka di desa Liaro menggunakan fasilitas daerah.
Data yang diperoleh menyebutkan, para pejabat ini datang menggunakan fasilitas pemda diantaranya speedboat milik Dinas Pertambangan dan Speed Boat milik Dinas Perhubungan. Selain itu, calon bupati Bahrain Kasuba bersama timnya ikut hadir dilokasi TPS, begitu juga Kabag Umum Setda Halsel, Nurdiana Joisangaji yang juga istri Bupati Halsel. Yang bersangkutan sempat mengamuk di TPS memprotes tidak dibolehkan anak dibawah umur yang masuk dalam DPT untuk mencoblos. Meski Bahrain-Iswan menang dalam PSU, namun hasil akhir tak mempengaruhi kemenangan Amin-Jaya. (wan)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »