Kapita Hiri Ancam Minta Suaka PBB, Ada Apa?

Diposting oleh On Monday, December 14, 2015

TERNATE-Entah kenapa, Kapita Hiri Kesultanan Ternate, SAJA tiba-tiba membuat pernyataan yang mengejutkan. Ia mengancam akan melaporkan Kapolda Maluku Utara, Brigjen Polisi Zulkarnain yang menyebutkan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit-Reskrimum) bakal menjemput paksa Boki Nita Budi Susanti, tersangka dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan identitas kewarganegaraan putra kembar. "Kami perangkat adat siap melaporkan persoalan ini beserta bukti-bukti ke PBB dan meminta suaka," tegasnya melalui rilis, Minggu (13/12) seraya menegaskan pihaknya tidak main-main.
Kapita Hiri ini menegaskan, apa pun yang terjadi, dia bersama masyarakat adat Hiri tetap membela Boki Nita berdasarkan hukum adat Kesultanan Ternate. "Apa yang disampaikan Kapolda tentang kasus penipuan dan penggelapan asal usul anak kembar (Kolano Maduru) sebenarnya apa, dan apa yang digelapkan. Sekali lagi saya katakan, kami perangkat adat dan Balakusu sekano-kano tidak main-main, perlu digaris bawahi, jiwa dan raga kami menjadi taruhannya. Buktikan saja kalau dipasakan, sebab Ternate adalah negeri bertuan dan Ternate adalah negeri para wali," tegasnya.

SAJA meminta Polda Malut segera menangkap Munir Tomagola cs yang diduga sengaja merekayasa pelantikan Pelaksana Tugas Kesultanan Ternate dengan mengangkat tangan mendiang sultan Ternate ke-48 serta  mengambil jari jempol disebuah surat yang diduga  direkayasa seakan Munir Tomagola pelaksana tugas keslutanan Ternate. "Kami meminta kepada Zulkarnain Soleman agar mengakui dan mepertanggungjawabkan apa yang diperbuat dengan memfitnah Boki Nita dan Kolano Maduru ke-49 yang telah merusak tatanan adat," cetusnya.
Ditegaskan, Munir Tomagola dengan sengaja melantik Buchari sebagai Kapita Lao yang dinilai ilegal. "Kami minta Kapolda menangkap provokator perobekan bendera hitam/bendera rakyat adat kesultanan seperti Jana Do Anas," tukasnya. SAJA menduga, dalam proses perkara Boki Nita, diduga kuat ada unsur rekayasa dalam pengambilan tes DNA oleh Penyidik Polda Malut (Hengki). (zs)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »